Taliban Buka Hubungan Diplomatik dengan Semua Negara Kecuali Israel

Kabul, PUBLIKASI – Taliban mengatakan ingin membangun dan menjalin hubungan diplomatik dengan semua negara di dunia, kecuali Israel. Namun pemerintahan baru Afghanistan ini belum mengungkap alasan tidak ingin memiliki hubungan formal dengan Tel Aviv.

“Tentu saja kami tidak akan memiliki hubungan dengan Israel. Kami ingin memiliki hubungan dengan negara lain, (tapi) Israel tidak termasuk di antara negara-negara ini,” kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada kantor berita Rusia, Sputnik, Kamis (9/9/2021).

Bahkan kata Suhail, Taliban tidak keberatan memiliki hubungan dengan Amerika Serikat (AS) yang telah menduduki Afghanistan selama dua dekade. Hanya saja, hubungan itu demi kepentingan kedua negara dan rakyat serta AS harus berpartisipasi dalam rekonstruksi Afghanistan, mereka dipersilakan.

Diketahui, Taliban telah mengumumkan struktur pemerintahan barunya di Afghanistan pada Selasa (7/9). Terdapat 33 anggota kabinet dengan Mohammad Hasan Akhund sebagai pemimpin atau perdana menteri.

Sejumlah negara menyampaikan kritik atas susunan pemerintahan Taliban itu karena dianggap tidak inklusif dan representatif.

Misalnya, tidak ada satupun perempuan dari 33 anggota kabinet tersebut. Selain itu, seluruh pemegang jabatan adalah anggota atau loyalis Taliban. Tak ada perwakilan dari kelompok-kelompok etnis minoritas di Afghanistan.

Kelompok perlawanan The National Resistance Front of Afghanistan (NRF) telah meminta dunia internasional tidak mengakui pemerintahan Taliban. Menurut mereka, pemerintahan yang hanya terdiri dari anggota Taliban dan rekan-rekannya ilegal.

NRF merupakan kelompok yang masih menolak dan melawan kekuasaan Taliban di Afghanistan. Kelompok yang bermarkas di Lembah Panjshir itu dipimpin Ahmad Massoud. Ia adalah putra Ahmad Shah Massoud, pemimpin utama perlawanan anti-Soviet di Afghanistan pada 1980-an. AKS

Leave a Comment!