Jokowi Klaim Indonesia Punya 2.229 Start Up

Jakarta, PUBLIKASI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia memiliki 2.229 perusahaan rintisan (start up) sampai tahun ini. Menurut Jokowi, jumlah ini merupakan yang terbesar kelima di dunia.

“Saat ini, Indonesia memiliki start up sebanyak 2.229 perusahaan, kelima terbesar di dunia,” tutur Jokowi saat menyampaikan pidato di acara ASEAN Business and Investment Summit, Senin (25/10).

Dari jumlah start up itu, sebanyak satu perusahaan berstatus decacorn alias memiliki valuasi mencapai US$10 miliar. Sementara, enam perusahaan di antaranya merupakan unicorn atau memiliki valuasi sebesar US$1 miliar.

Kepala negara mengatakan jumlah start up ini menjadi potensi investasi di Indonesia yang bisa ‘dicicip’ oleh para investor. Selain punya start up yang bisa dilirik, dia mengatakan potensi nilai ekonomi digital Indonesia juga besar, yaitu mencapai US$124 miliar pada 2025.

Nilai ini setara 40 persen dari total potensi ekonomi digital negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada periode yang sama. Sementara, nilai ekonomi digital di ASEAN telah mencapai US$100 miliar pada 2020.

“Dan kami membuka peluang investasi sebesar-besarnya di sektor ekonomi digital di Indonesia,” terang Jokowi.

Di sisi lain, mantan gubernur DKI Jakarta itu turut mengajak para negara-negara tetangga untuk mengembangkan potensi nilai ekonomi digital ASEAN, misalnya dengan membentuk komunitas digital.

Hal ini dinilai perlu karena digitalisasi terbukti efektif untuk menyiasati keterbatasan mobilitas dan aktivitas di masyarakat sejak pandemi covid-19 merebak dalam dua tahun terakhir.

“Adaptasi kegiatan ekonomi kawasan menuju ekonomi digital harus dipercepat di semua negara,” katanya.

Indonesia sendiri, sambung Jokowi, telah menyusun peta jalan pengembangan ekonomi digital untuk periode 2021-2024. Ini merupakan panduan strategis perjalanan transformasi ekonomi digital Indonesia ke depan. *Arya

Leave a Comment!