ESDM Hentikan Semua Aktivitas Pertambangan di Gunung Semeru

Jakarta, PUBLIKASI – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghentikan semua aktivitas pertambangan di Gunung Semeru, Jawa Timur, untuk mencegah adanya korban jiwa akibat erupsi maupun awan panas guguran.

Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Ediar Usman mengatakan Gunung Semeru masih berpotensi mengeluarkan lahar dan awan panas guguran, karena itu kawasan pertambangan harus dikosongkan.

“Kami sepakat untuk kegiatan yang ada di zona merah harus dikosongkan karena sangat mungkin masih ada potensi untuk terjadinya lahar ataupun awan panas guguran,” ujarnya.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Andiani juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di daerah aliran sungai Mujur di Curah Kobokan dan daerah aliran sungai lain yang berhulu di Gunung Semeru untuk menghindari bahaya banjir lahar dingin.

“Potensi banjir lahar dingin masih ada karena kami melihat di bagian hulu atau puncak gunung masih banyak material-material hasil erupsi gunung api,” ujarnya.

Menurut Andini, volume material di puncak gunung masih banyak apalagi dengan kondisi curah hujan yang meningkat 1-2 bulan ke depan bisa menyebabkan potensi banjir lahar dingin.

“BMKG menyatakan curah hujan masih 1-2 bulan ke depan tentunya potensi lahar ini juga masih tinggi untuk mengancam di sekitar Semeru, utamanya adalah bukaan kawah yang mengarah ke bagian selatan dan tenggara,” jelas Andini.

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (4/12). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 5.205 jiwa terdampak erupsi tersebut.

Akibat erupsi tersebut juga menelan korban jiwa sebanyak 15 orang, sementara 27 orang lainnya masih dinyatakan hilang. BNPB juga mencatat bahwa 1.707 jiwa saat ini mengungsi di 19 posko. *Arya

 

 

 

 

Leave a Comment!