Jakarta, PUBLIKASI – Taiwan mengirimkan 27 ton suplai medis ke Ukraina, Selasa (1/3). Bantuan ini dikirim sebagai bentuk solidaritas anggota ‘kamp demokrasi’ kepada komunitas internasional.
“Republik China, Taiwan, sebagai anggota dari kamp demokrasi komunitas internasional, ingin bertindak dalam semangat ‘Taiwan Bisa Membantu’ dan berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, negara kami akan memberikan suplai medis yang sangat dibutuhkan Ukraina secara tepat waktu,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Taiwan, dikutip dari Reuters.
Kemlu Taiwan menyatakan suplai tersebut telah dikirim pada Senin (28/2) malam lewat penerbangan menuju Frankfurt. Badan ini juga mengklaim bantuan ini bakal diberikan ke Ukraina lewat ‘rute dan saluran yang sesuai.’
Taiwan terlihat mengambil peran ke arah Barat dalam menyikapi invasi Rusia ke Ukraina. Taiwan ikut menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan menyuarakan empatinya kepada warga Ukraina.
Mirip dengan Ukraina, Taipei melihat perilaku Beijing sebagai ancaman ke negara itu. China terus mengklaim Taiwan merupakan bagian dari kedaulatannya.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, juga sempat mengecam Rusia karena mengirim pasukan ke Donetsk dan Luhansk, wilayah di timur Ukraina yang dikuasai kelompok separatis pro-Moskow. Pengiriman pasukan ini dilakukan tak lama sebelum Presiden Vladimir Putin memutuskan menyerang Ukraina.
Tsai mengatakan ulah Rusia ini menyakiti moral Taiwan, yang mana berada di bawah ancaman China.
Sementara itu, lebih dari 500 ribu warga mengungsi ke negara tetangga Kiev akibat invasi Rusia ke Ukraina. Beberapa pejabat Uni Eropa juga sempat menyatakan perang ini dapat membuat tujuh juta orang mengungsi. *Arya