Singapura Trending Satu di Twiter, usai Ditolaknya UAS dari Singapura

Jakarta, PUBLIKASI ‐ Setelah munculnya kasus penolakan terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) di Singapura dan menjadi trending topic nomor 1 di Twitter Indonesia, suara warganet pun terbelah seperti polarisasi politik.

Sebelumnya, UAS mengaku dideportasi dari Singapura melalui akun instagram resminya, Senin (16/5). “UAS di ruang 1×2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapore,” tulis dia dalam Instagram.

“Saya mau meluruskan, petugas imigrasi sudah menyatakan bahwa beliau tidak dideportasi, tetapi ditolak izin masuknya ke Singapura karena tidak memenuhi syarat kriteria warga asing untuk ke Singapura,” ujar Kepala Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura Ratna Lestari.

Namun, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura mengaku UAS tidak dideportasi pihak imigrasi setempat.

Diketahui, UAS memberi dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019, salah satu ajang politik yang menegaskan polarisasi. Selain itu, video ceramahnya kerap ditanggapi sinis sejumlah pihak, termasuk soal salib yang dikaitkan dengan jin.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo mengatakan polarisasi, yang populer dengan dikotomi cebong-kampret, tak akan hilang sekalipun Prabowo dan Sandiaga masuk koalisi Jokowi.

“Polarisasi politik di Indonesia bukan berdasarkan partai, atau berdasarkan tokoh. Jadi kalaupun tokohnya melebur, polarisasi tetap ada,” kata dia, Rabu (23/12/2021).

Polarisasi yang terjadi saat ini, lanjutnya, cenderung lebih emosional, saling mengklaim paling benar.

“Polarisasi di Indonesia itu polarisasi afektif yang berdasarkan perasaan, lebih emosional. Karena sudah terpolarisasi secara kelompok, identitas kelompok yang sudah dimunculkan akhirnya memproduksi terus menerus,” tandasnya. *Arya

Leave a Comment!