Mentan Pastikan Persediaan Pupuk dan Ketahanan Pangan Aman

Jakarta, PUBLIKASI ‐ Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pastikan bahan baku untuk pupuk dalam negeri aman dan mampu jaga ketahanan pangan ditengah dampak perang Rusia dan Ukraina untuk beberapa waktu kedepan.

Syahrul mengatakan kebutuhan bahan baku NPK, yaitu phospate, sudah diamankan dengan kerja sama antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan perusahaan asal Yordania, Jordan Phospate Mines Co. Plc (JPMC). Kerja sama tersebut terkait dengan stabilisasi pasokan phosphate atau bahan baku pupuk untuk Indonesia.

“Dukungan stabilitas pasokan pupuk Indonesia ini nantinya berdampak baik pada program ketahanan pangan nasional,” ujar Syahrul dalam keterangannya, Rabu (1/6).

Hal itu disampaikan Syahrul dalam kunjungan kerja ke Vienna Austria bertepatan dengan acara IFA Annual Conference, sebuah konferensi yang diikuti oleh banyak industri pupuk dunia pada Senin (31/5).

Syahrul mengungkapkan bahwa bahan baku pupuk seperti phospat, maupun kalium (KCl), merupakan bahan baku yang memang tidak tersedia dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Adapun salah satu pemasok besar bahan baku tersebut adalah Rusia yang saat ini menyatakan untuk moratorium ekspor.

Syahrul berharap kerja sama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia yang dilakukan antara Pupuk Indonesia dengan JPMC dapat mengamankan ketersediaan bahan baku pupuk dalam negeri. Ketahanan pangan, kata dia, adalah hal penting di tengah ketidakpastian global sebagai dampak dari perang Rusia dengan Ukraina.

Kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan JPMC tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, dan Chairman JPMC Mohammad Thneibat serta disaksikan oleh Menteri Pertanian SYL dan Dirjen Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian, Ali Jamil di Vienna, Austria, Selasa (31/5).

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menyampaikan apresiasinya atas dukungan Menteri Pertanian dalam upaya mengamankan pasokan bahan baku ini.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementan untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri”, tegasnya.

Sebagai informasi, kerjasama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia ini juga akan mendorong kesempatan dan kolaborasi dalam tiga bidang strategis.

Pertama, program jangka pendek untuk menjamin pasokan phosphate dari JPMC kepada Pupuk Indonesia untuk menstabilkan pasokan pupuk dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Kedua, program jangka menengah dengan mendorong JPMC untuk menyiapkan skema harga yang disepakati untuk menjaga keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk untuk Pupuk Indonesia. Sementara itu ketiga adalah program jangka panjang untuk menjalin kerja sama lebih besar lagi, yaitu joint venture industri pupuk di Indonesia.

Selain dengan JPMC, Syahrul juga turut mengawal pasokan bahan baku terutama unsur “K” (Potash), dengan bertemu dengan CEO pemasok KCl dunia yaitu Eurochem, perusahaan yang terdaftar di Swiss. Mentan juga melibatkan diri dalam upaya PT Pupuk Indonesia bertemu dengan pemasok KCl dunia lainnya seperti Canpotex, Arab Potash Company dan Uralkali untuk mendapatkan jaminan pasokan bahan baku KCl (Potash) ke PT Pupuk Indonesia. *Arya

Leave a Comment!