Kinerja Meningkat, Ternate dan Bitung Dominasi Muatan Tol Laut PELNI

Jakarta, PUBLIKASI – Kinerja meningkat, wilayah Ternate dan Bitung mendominasi muatan tol laut pelayaran nasional PELNI selama 2022.

Sepanjang semester 1/2022, kinerja muatan Tol Laut PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) menunjukan kenaikan hingga 117 persen.

Tiga wilayah dengan muatan tol laut terbesar, dilaporkan masih didominasi oleh Surabaya, disusul oleh Ternate dan Bitung/Tahuna.

Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni, Yossianis Marciano cukup puas dengan capaian kinerja tol laut.

Untuk di semester 1 misalnya, di tengah tekanan ekonomi global yang semakin terasa.

“Masih banyak potensi muatan yang bisa diambil. Kami sudah mempersiapkan beberapa rencana strategis untuk mendongkrak kinerja muatan tol laut di semester kedua,” kata Yossianis.

Selama periode semester 1 tahun ini, muatan tol laut PELNI mencapai 7.122 TEUS, atau naik 117 persen dibanding periode yang sama di tahun 2021 sebanyak 6.060 TEUS.

Tiga wilayah penyumbang terbesar muatan tol laut yaitu Surabaya (3.746 TEUS), Ternate (1.024 TEUS) dan Bitung/Tahuna (781 TEUS).

Dari total muatan, Yossianis merinci, muatan berangkat sebanyak 4.506 TEUS dan muatan balik 2.616 TEUS. Dari sisi jenis muatan, sebanyak 6.719 TEUS merupakan muatan dry container, dan 403 TEUS sisanya diisi oleh muatan beku.

Secara nasional, Yossianis menyebutkan bahwa kontribusi PELNI atas angkutan tol laut nasional menunjukan kenaikan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Pada 2019, kinerja produksi PELNI mencapai 3.593 TEUS atau 27,23 persen dari capaian nasional sebesar 11.773 TEUS.

Jumlah tersebut naik signifikan menjadi 53,90 persen di 2021 dengan kinerja produksi sebesar 12.872 TEUS dari total produksi nasional 18.011 TEUS.

Kontribusi tersebut, katanya, sangat positif dan yakin akan terus meningkat.

Di tahun ini, trayek yang ditugaskan kepada PELNI sebesar 11 trayek, atau 33 persen dari total 33 trayek yang diberikan Pemerintah kepada BUMN dan swasta melalui skema lelang terbuka.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah yang masih mempercayakan PT PELNI untuk mengoperasikan trayek tol laut dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan angkutan barang yang handal dan terjadwal untuk daerah 3TP,” kata Yossianis.

Di tahun 2022 ini, PELNI mendapatkan penugasan 11 trayek tol laut dengan total 48 pelabuhan singgah dan mengoperasikan 10 kapal tol laut yang terdiri dari enam unit KM Logistik Nusantara dan empat unit KM Kendhaga Nusantara.

“Dari kontrak 117 voyage untuk kapal tol laut di tahun 2022, hingga Juni kemarin realisasinya sudah mencapai 63,20 persen,” ungkap Yossianis.

PT PELNI sendiri telah menjalani penugasan tol laut sejak 2015 untuk mengangkut barang kebutuhan pokok dan penting seperti beras, kedelai, teh, kopi, garam, gula, pupuk, hingga barang-barang konstruksi.

Dari sebaran wilayah yang dilayani kapal tol laut, beberapa contohnya adalah Kepulauan Riau dengan muatan yang didominasi cengkeh, hasil laut dan cumi kering.

Sulawesi Utara (kopra, hasil laut, arang tempurung) ; Maluku Utara (batang kayu/kelapa, hasil laut, kopra); Papua (beras BULOG) ; Papua Barat dan Maluku (pala, kopra, produk perikanan); dan NTT (kemiri, hasil laut dan kopra).

PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.

Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 44 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP) di mana Kapal Perintis menyinggahi 281 pelabuhan dengan total 3.695 ruas.

“PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede,” kata Ditto Pappilanda, Manager Humas dan Kelembagaan PT PELNI (Persero).

Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PELNI mengoperasikan 10 trayek Tol Laut serta satu trayek khusus untuk angkutan ternak (Andi RR)

Leave a Comment!