Jakarta, PUBLIKASI – Kapal latih tiang tinggi milik TNI Angkatan Laut KRI Bimasuci, sandar di dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sejak Kamis – Minggu 21 – 24 Juli 2022.
Direncanakan KRI Bimasuci akan sandar sampai dengan Minggu 24 Juli 2022 dan selanjutnya akan melaksanakan pelayaran sesuai rute.
Kedatangan KRI Bimasuci ini disambut oleh Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Agus Hariadi, Ketua Gabungan Jalasenastri Ny Nana Agus Hariadi beserta jajaran.
KRI Bimasuci yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) M. Sati Lubis, akan menjalankan misi pelayaran diplomasi muhibah duta bangsa ke sejumlah negara.
Baca Juga: Panglima TNI Minta Masyarakat Jangan Takut Melaporkan Oknum TNI yang Bekingi Kasus Tanah
“Juga sekaligus latihan praktek pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) Taruna/Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III angkatan ke-69,” kata Kepala Dispen Kolinlamil, Kolonel Laut (P) M. Yunianto, S.E., M. Tr (Han) .
KRI Bimasuci akan menempuh jarak pelayaran 11.122 nautical miles, mengunjungi beberapa negara di Asia Tenggara, Australia dan beberapa kota di Indonesia.
Dengan rute operasi yang akan dilayari adalah Surabaya–Jakarta–Singapura–Sabah–Tual–Townsville–Sidney–Cairns–Darwin–Bali–Surabaya.
Selama berada di Jakarta, KRI Bimasuci akan mengadakan open ship dan membuka kesempatan kepada warga masyarakat untuk berkunjung dan meng-explore kapal latih Taruna AAL ini.
Baca Juga: Rame-rame Ungkapkan Kekhawatiran Terhadap Bahaya PKI, Reaksi Terhadap Panglima TNI
Dalam setiap pelayaran muhibah diplomasi duta bangsa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan bahwa KRI dan prajurit pengawaknya sedang melaksanakan tugas TNI AL.
“Yaitu diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan pemerintah,” kata Kastaf TNI AL.
Oleh karena itu, katanya, setiap prajurit TNI AL dituntut untuk mampu bersikap dan bertingkah laku yang mencerminkan kehidupan dan ciri khas Bangsa Indonesia.
“Menjaga harkat dan martabat Bangsa Indonesia di dunia internasional adalah kewajiban,” ujarnya. (Andi RR)