Dokter RSUD Sungai Bahar Jadi Wakil Keluarga Brigadir J

Jakarta, PUBLIKASI – Makam Brigadir J akan dibongkar atau ekshumasi untuk dilakukan autopsi ulang pada hari ini, Rabu (27/7).

Keluarga Brigadir J, tim kuasa hukum, tim dokter, penyidik dan pejabat Polri sudah menggelar rapat persiapan semalam. Autopsi akan dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan mengatakan, tim dokter yang terlibat dari RSCM, RSPAD, TNI Angkatan Laut, Universitas Andalas, Universitas Udayana, serta RSUD Sungai Bahar.

“Dokter dari RSUD Sungai Bahar perwakilan dari keluarga. Masuk ke dalam tim yang akan melakukan pemeriksaan,” kata Johnson kepada awak media di halaman RSUD Sungai Bahar, Rabu (27/7) dini hari.

Johnson menjelaskan ada tiga proses yang akan dilakukan. Pertama pembongkaran kuburan (ekshumasi) yang direncanakan dilakukan pukul 7.30 WIB.

Selanjutnya dilakukan tindakan autopsi di RSUD Sungai Bahar yang jaraknya sekitar dua kilometer dari permakaman. Terakhir, tim dokter akan mengambil jaringan-jaringan tubuh Brigadir J untuk dibawa ke Jakarta.

“Tidak bisa diperiksa di wilayah ini, termasuk di Jambi. maka itu harus dibawa ke Jakarta,” katanya.

Johnson mengatakan pihak keluarga ingin pemeriksaan luka di luar dan dalam jasad Brigadir J dilakukan dengan teliti.

“Secara khusus atensi kita sebagai pelapor adalah luka yang sangat penting untuk diperiksa dan dilihat. Terutama luka yang dari luar,” ujarnya.

Menurutnya, beberapa bagian tubuh Brigadir J yang menjadi perhatian keluarga untuk diperiksa antara lain luka di bagian wajah, belakang telinga, bahu sebelah kanan belakang, leher, ketiak, daerah perut kiri dan kanan, serta tangan dan kaki.

“Dia jadi polisi, Brigadir J orang yang terpilih dan kakinya cukup lurus. Akan tetapi kok kakinya jadi bengkok terus dan ada luka panjang di kakinya, itu harus diperiksa,” katanya.

Selain itu, bagian kemaluan dan dubur juga menjadi perhatian keluarga untuk diperiksa.

“Keluarga minta rahang dan gigi diperiksa. Juga tenggorokan dan leher. Keluarga merasa ada sesuatu yang dimasukkan ke mulutnya, yang bisa merusak sampai tenggorokan. itu secara khusus minta diperhatikan,” ujarnya.

Johnson berharap proses ini dapat berjalan secara transparan. Dari hasil rapat, disepakati hasil autopsi akan diberikan kepada keluarga.

Namun, untuk proses autopsi hanya bisa dilihat dokter RSUD Sungai Bahar yang menjadi perwakilan dari keluarga. Johnson juga tidak bisa memastikan berapa lama hasil autopsi ini bisa diketahui hasilnya. *Arya

Leave a Comment!