Jakarta, PUBLIKASI – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan Agus Sujatno, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, tak beraksi seorang diri.
Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Ibnu Suhendra menyebut Agus merupakan anggota kelompok teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
“Pelaku ini tidak tunggal, pelaku ini adalah kelompok jaringan teroris,” kata Ibnu di Polrestabes Bandung
Ibnu menyebut Agus sebelumnya juga terlibat dalam aksi bom panci di Cicendo, Bandung, pada 2017 lalu. Menurutnya, Agus yang merakit bom tersebut.
“Dengan sasaran kelurahan Cicendo, ini menunjukkan kebencian terhadap pemerintah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ibnu mengatakan Agus dipenjara selama empat tahun dalam kasus tersebut. Ia baru menghirup udara bebas pada tahun lalu.
“Karena sifatnya masih keras dia kembali melakukan aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar,” katanya.
Aksi bom bunuh diri oleh Agus di Polsek Astana Anyar terjadi sekitar pukul 8.20 WIB, Rabu (7/12). Ledakan menewaskan seorang anggota Polsek bernama Aiptu Sofyan, serta melukai sembilan personel dan seorang warga sipil lain yang sedang tak jauh dari lokasi.
Mereka kini masih menjalani perawatan di dua rumah sakit setempat. Sedangkan Aiptu Sofyan telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukahaji, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung pada Rabu sore.
Selain menyebabkan korban tewas dan luka-luka, bom juga merusak beberapa bagian bangunan Polsek, seperti kaca, jendela, pintu, hingga listrik.
Polri sendiri telah menerjunkan Tim Inafis untuk melakukan olah TKP. Selain itu, penyidik tengah memeriksa 18 saksi, termauk tiga keluarga Agus. *Arya