Jakarta, PUBLIKASI — “Penanaman pohon di Hutan Lestari Pertamina melibatkan masyarakat agar bisa berkelanjutan dan dampaknya secara ekonomi juga dirasakan oleh masyarakat,” imbuh Fadjar.
Mangrove, imbuh Fadjar, memiliki peran besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon serta sekaligus memiliki fungsi untuk mencegah abrasi laut dan mengurangi dampak bencana gelombang tsunami.
Penanaman pohon yang dilaksanakan Pertamina telah memberikan manfaat kepada 4.783 orang dengan pendapatan Rp 3 miliar per kelompok per tahun. Pertamina menjalankan 337 program penanaman pohon dengan luas penanaman mencapai 891 hektar.
Pertamina juga menjalankan Program Perhutanan Sosial di 13 lokasi yang tersebar mulai dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua, Bali & Nusa Tenggara serta Pulau Jawa. Pertamina memberikan bantuan bibit, pengelolaan pupuk organik serta edukasi pelestarian hutan kepada 3.795 petani sekitar hutan.
Kolaborasi Pertamina dengan petani telah berhasil melakukan penanaman hutan seluas 68 hektar yang sudah ditanami pohon produktif. Edukasi yang dijalankan Pertamina kepada petani sekitar hutan juga telah menghasilkan produksi pupuk organik. Bahkan, para petani juga telah berhasil melakukan pembibitan sebanyak 338 ribu pohon produktif.
Wastoyo, Local Hero Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari di Lampung, Sumatera, mengatakan kelompoknya saat ini telah berhasil melakukan pembibitan sebanyak 190 ribu pohon serta telah mandiri dalam pengelolaan pupuk organik.
“KUPS Margo Rukun Bestari saat ini sudah bisa melakukan pembibitan pohon produktif sebanyak 190 ribu pohon serta pengolahan pupuk organik dari bahan baku kulit kopi 70 ton/ tahun dengan omset penghasilan sebesar Rp1,5 Miliar/tahun. Kami sangat bersyukur dengan mengelola usaha pelestarian lingkungan ini kami semua mendapatkan berkah,” ujarnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina
“Penanaman pohon di Hutan Lestari Pertamina melibatkan masyarakat agar bisa berkelanjutan dan dampaknya secara ekonomi juga dirasakan oleh masyarakat,” imbuh Fadjar.
Mangrove, imbuh Fadjar, memiliki peran besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon serta sekaligus memiliki fungsi untuk mencegah abrasi laut dan mengurangi dampak bencana gelombang tsunami.
Penanaman pohon yang dilaksanakan Pertamina telah memberikan manfaat kepada 4.783 orang dengan pendapatan Rp 3 miliar per kelompok per tahun. Pertamina menjalankan 337 program penanaman pohon dengan luas penanaman mencapai 891 hektar.
Pertamina juga menjalankan Program Perhutanan Sosial di 13 lokasi yang tersebar mulai dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua, Bali & Nusa Tenggara serta Pulau Jawa. Pertamina memberikan bantuan bibit, pengelolaan pupuk organik serta edukasi pelestarian hutan kepada 3.795 petani sekitar hutan.
Kolaborasi Pertamina dengan petani telah berhasil melakukan penanaman hutan seluas 68 hektar yang sudah ditanami pohon produktif. Edukasi yang dijalankan Pertamina kepada petani sekitar hutan juga telah menghasilkan produksi pupuk organik. Bahkan, para petani juga telah berhasil melakukan pembibitan sebanyak 338 ribu pohon produktif.
Wastoyo, Local Hero Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari di Lampung, Sumatera, mengatakan kelompoknya saat ini telah berhasil melakukan pembibitan sebanyak 190 ribu pohon serta telah mandiri dalam pengelolaan pupuk organik.
“KUPS Margo Rukun Bestari saat ini sudah bisa melakukan pembibitan pohon produktif sebanyak 190 ribu pohon serta pengolahan pupuk organik dari bahan baku kulit kopi 70 ton/ tahun dengan omset penghasilan sebesar Rp1,5 Miliar/tahun. Kami sangat bersyukur dengan mengelola usaha pelestarian lingkungan ini kami semua mendapatkan berkah,” ujarnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. ( Sonny H. Sayangbati)