Gadis Melayu Bersimpuh

Suatu ketika kala aku datang ke kotamu, di mana penghuninya adalah anak raja-raja, berbicara bergaya pantun gurindam dua belas yang termasyur. berbusana dengan kain tenun bersulam emas, sedikit jahitan dengan hiasan bermotif yang sakral, duduk-duduk bersimpuh dengan adat yang dijunjung, mulai berbicara dengan penuh pesona anak dara begitulah sebutan gadis Melayu penuh pesona yang belum menikah, tersenyum penuh arti, di dadanya yang busung tersimpan hasrat jiwa yang terpendam, tersusun rapi dalam hiasan wanita berbicara tanpa mencela, menghormati lelaki, seperti dia menghormati ayahnya, mencium punggung tangan dengan sopan dan beradab, di hatinya penuh cinta, tanpa kepalsuan.

Puisinya mengalir bagai air berbual-bual tanpa henti, ditulis dengan penuh kerinduan dan cinta, gadis dara yang didamba, bunga mawar dalam Taman Firdaus, bersimpuh menunggu belahan jiwa datang meminangnya

———————

© 2012 Sonny H. Sayangbati

Jaga Blengko., 18.05.2012

Leave a Comment!