Fokus Pada Strategi Dan Pengembangan Bisnis Di Masa Depan

Jakarta, PUBLIKASI — Pertamina Retail sebagai garda terdepan dalam menyediakan energi bagi masyarakat tentu memiliki tantangan yang berat, dinamika bisnis yang bergerak cepat membuat perusahaan harus siap menghadapinya. Namun hal itu dapat dijalani dengan baik oleh Pertamina Retail, terbukti dari kinerja pada kuartal I tahun 2025 yang mengalami peningkatan. Lalu, seperti apa strategi Pertamina Retail dalam menyambut tantangan tersebut? Simak Management In Brief bersama Direktur Utama PT Pertamina Retail Zibali Hisbul Masih.

Bagaimana kinerja PT Pertamina Retail hingga Kuartal I tahun 2025 ini? Faktor apa saja yang mendukung pencapaian tersebut?

Alhamdulillah pada kuartal pertama ini di tengah berbagai dinamika pasar juga isu yang berpengaruh terhadap penjualan BBM Pertamina, Pertamina Retail secara aspek finansial revenue-nya ini tumbuh 22 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama, dari 6,4 triliun menjadi 7,8 triliun.

Kemudian dari sisi operasional, volume penjualan BBM Pertamina Retail meningkat sekitar 23 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama, dari 640.000 kilo liter menjadi 780.000 kilo liter. Demikian juga penambahan dari outlet-outlet Pertamina Retail, baik itu BBM maupun non BBM, ini memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja Pertamina Retail di kuartal pertama ini.

Peningkatan tersebut tentu tidak lain dari kinerja dan soliditas tim untuk mengeksekusi strategi dan taktikal yang sudah disusun yang berfokus pada pengembangan kerja sama operasional (KSO), penguatan bisnis fundamental di non BBM.

Tak hanya itu, kami juga melakukan eksekusi cost optimization yang berfokus kepada tiga stream, yakni revenue enhancement, cost saving, dan cost avoidance. Karena faktor-faktor tersebutlah, kinerja Pertamina Retail di kuartal pertama ini relatif bagus.

Sejauh mana optimisme Pertamina Retail dalam mencapai target tahun 2025?

Kami di Pertamina Retail memiliki komitmen yang kuat untuk bekerja keras juga cerdas. Hal itu kami lakukan untuk menjalankan tiga strategi utama, yakni pertama, optimalisasi bisnis fuel melalui pengembangan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) KSO. Kedua, melakukan perbaikan-perbaikan mendasar pada non fuel business. Ketiga, melakukan cost optimization yang didukung oleh program digitalisasi.

Melalui ketiga hal tersebut, apabila dilakukan dengan baik dan benar sehingga bisa berjalan dengan jalurnya (on track) maka kami optimistis bahwa Pertamina Retail bisa mencapai target yang sudah kita tentukan pada tahun 2025 ini.

Bagaimana upaya Pertamina Retail dalam mendukung aspirasi menjaga ketahanan dan ketersediaan energi di seluruh Indonesia?

Harus dipahami bersama bahwa Pertamina Retail merupakan garda terdepan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dari Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga yang merupakan induk dari Subholding Commercial and Trading.

Kami memiliki jaringan SPBU Pertamina Retail, baik SPBU COCO maupun KSO, yang saat ini sudah berada mulai dari Aceh hingga Papua. Tentu, melalui jaringan yang sudah berada di seluruh Indonesia kami siap mendukung aspirasi dalam menjaga ketahanan dan ketersediaan energi guna menuju swasembada energi Tanah Air.

Tak hanya itu, Pertamina Retail juga mendapatkan tugas sebagai role model standar dalam pelayanan, baik itu secara kualitas maupun kuantitas produk-produk SPBU Pertamina secara keseluruhan.

Jadi, selain kami menjalankan peran sebagai role model namun turut serta dalam menjaga ketahanan dan ketersediaan energi juga menjaga standar layanan dan kualitas serta kualitas produk yang ditawarkan di SPBU Pertamina

Apa harapan Anda untuk kelangsungan bisnis operasional Pertamina Retail ke depan, termasuk pesan untuk para Perwira Pertamina Retail?

Perlu diketahui bersama bahwa di tengah transisi energi yang terjadi maka, suatu keniscayaan, kami harus melakukan adaptasi dan inovasi ke depan. Dalam jangka pendek kami akan mengoptimalkan bisnis BBM Pertamina dengan penguatan jaringan di antaranya melalui SPBU KSO.

Selain itu, sambil berjalan paralel, kami menyiapkan strategi menengah dan jangka panjang untuk masuk ke bisnis-bisnis energi terbarukan juga pengembangan bisnis non fuel.

Salah satunya, kami sudah mulai masuk mengembangkan bisnis non fuel, tidak hanya di ekosistem SPBU tapi juga di perkantoran-perkantoran, dan Pertamina Group. Artinya, kami bisa bermain di luar area Pertamina.

Kemudian juga di sektor BBM, kami melakukan pengembangan diversifikasi, yang mana kami sudah memiliki Stasuin Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk melayani kendaraan Electrical Vehicles atau EV untuk bisa bertahan dan juga sistem bahkan pertumbuhan bisnis Pertamina Retail itu sendiri.

Dalam menjalankan hal-hal tersbut tentunya dibutuhkan perwira-perwira yang menjalankan prinsip-prinsip AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dan ini juga disertai dengan semangat yang konsisten, semangat dan tekad yang kuat untuk melakukan inovasi, untuk melakukan adaptasi dan memberikan solusi kepada masyarakat, khususnya dalam penyediaan energi, sehingga Pertamina Retail ke depan masih tetap bisa menjadi salah satu perusahaan yang berkontribusi terhadap ketersediaan ketahanan energi bagi bangsa.

*Sonny H. Sayangbati*

Leave a Comment!