Merauke, PUBLIKASI – Jelang laga final sepak bola putri Papua vs Jabar yang akan berlangsung pada hari Senin 11 Oktober 2021, bidang TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) Subda PON XX Merauke, mendapat dukungan penuh dari PLN dan PT. Telkom Indonesia, guna antisipasi lonjakkan penonton yang akan menonton laga ini, juga dengan masih di berlakukannya penerapan pembatasan penonton sebanyak 25% dimasa pandemi saat ini, hal ini di sampaikan koordinator bidang TIK Nugroho Asrianto dalam konfrensi pers di media center cluster Merauke. Minggu, 10/10/2021.
“Kami dari TIK mendapat dukungan dari PT. PLN persero dan PT. TELKOM Indonesia untuk nanti laga final antara Papua vs Jabar, hal ini karena pengalaman yang sudah pernah terjadi saat tim putri Papua main stadion penuh sesak bahkan sampai melebihi kapasitas stadion, lalu saat ini masih di berlakukan pembatasan penonton yang boleh masuk yakni 25% dari kapasitas stadion karena pandemi covid.” Kata Nugroho.
Nugroho Asrianto juga menambahkan bahwa bidang TIK nantinya akan melaksanakan live streaming pertandingan partai final ini lewat yutube dan juga facebook milik humas dan protokuler setda Merauke.
“Untuk itu kami akan melaksanakan live streaming laga final Papua vs Jabar ini di youtube, facebook humas dan protokuler sehingga masyarakat juga bisa mengikuti atau menonton tanpa harus datang dan berdesak desakkan di stadion apa lagi saat ini kita masih berada dalam situasi pandemi covid.” Ujar Nugroho.
Koordinator bidang TIK juga menambahkan terkait permintaan di sediakannya infocus di luar stadion, hal ini tidak dapat di lakukan di karenakan pertandingan berlangsung pada pagi dan sore hari.
“Memang ada permintaan agar di luar stadion di siapkan infocus namun kami juga telah mencoba dan hasil tidak maksimal karena pertandingan ini dilakukan pada siang hari, sehingga kami mencobanya dengan mengunakan TV monitor ukuran 42 inci yang kami letakkan di beberapa titik.” Ungkapnya.
Bidang TIK sendiri dalam pelaksanaan PON ini hanya di siapkan Anggaran sebesar 1,5 M dan itu hanya untuk oprasional.
“Memang dari awal kami sudah mengusulkan untuk di pasang satu megatron di stadion namun karena keterbatasan anggaran dari provinsi jadi ini tidak dapat terealisasi kami dari TIK hanya di siapkan anggaran 1,5 M untuk oprasional, namun kami dari TIK tetap berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan penonton.” Pungkasnya. Gilang Harry