IPC TPK Gandeng Stakeholder Optimalkan Pelayanan Bongkar Muat Di Pelabuhan Palembang

Palembang, PUBLIKASI — IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) terus memperkuat kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kepastian sandar dan pelayanan bongkar muat petikemas yang optimal di Pelabuhan Palembang. Melalui kerjasama ini, IPC TPK Area Palembang telah menandatangani kesepakatan bersama dengan tujuh perusahaan pelayaran dan Pelindo Regional 2 Palembang untuk memastikan kelancaran arus petikemas di pelabuhan.

Pramestie Wulandary, Corporate Secretary IPC TPK, menyatakan bahwa aktivitas bongkar muat di pelabuhan melibatkan banyak pihak yang berperan penting dalam mendukung kelancaran arus barang dan kinerja bongkar muat petikemas.

Dalam kolaborasi ini, lanjutnya, IPC TPK Area Palembang menandatangani Service Level Agreement (SLA), Service Level Guarantee (SLG), dan Berthing Windows dengan seluruh perusahaan pelayaran yang menangani petikemas di Pelabuhan Palembang.

Penandatanganan ini melibatkan Manager IPC TPK Area Palembang, Manager Komersial Pelindo Regional 2 Palembang, serta perwakilan dari tujuh perusahaan pelayaran, yaitu Samudera Agencies Indonesia, Bintika Bangunusa, Pelayaran Sukses Sindo Damai, Indonesia Fortune Lloyd, Lautan Jaya Manggala, Jayabersama Makmur Line, dan Temas Shipping.

Iwan Simangunsong, General Manager Samudera Indonesia Palembang, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan komitmennya untuk memastikan kapal dan barang dapat dilayani dengan cepat.

“Komitmen bersama dengan IPC TPK hari ini adalah langkah menyamakan visi misi dalam memastikan kapal dan barang dilayani dengan cepat. Harapan kedepannya kecepatan pelayanan dapat mempersingkat waktu kapal sandar di pelabuhan dan mengurangi biaya logistik. Apresiasi atas inisiatif IPC TPK ini,” ungkapnya.

Pada bulan Juli 2024, IPC TPK Area Palembang mencatatkan arus bongkar muat petikemas sebesar 10.295 TEUs, meningkat 1,08% dibandingkan dengan realisasi pada Juli 2023. Peningkatan ini dipicu oleh kenaikan volume beberapa komoditas impor dan ekspor, termasuk produk kayu, minyak sawit, pupuk, bahan kimia, peralatan, dan general cargo. (Andi RR)

Leave a Comment!