Jakarta, PUBLIKASI – Tidak ada yang membayangkan, setahun Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf bakal dihadapkan dengan pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Namun, hiingga tahun pertama periode kedua atau enam tahun kepemimpinan Joko Widodo sebagai Presiden, Jokowi tak pernah mengabaikan janji. Selalu berpegang teguh pada visi mewujudkan lima arahan strategis pembangunan.
Lima arahan itu adalah: pembangunan sumber daya manusia; pembangunan infrastruktur; penyederhanaan regulasi; penyederhanaan birokrasi; dan transformasi ekonomi.
Ketua Harian Badan Interaksi Sosial Masyarakat atau Bisma, Dr. John N. Palinggi, MM., MBA., menilai, pembangunan infrastruktur, baik konektivitas maupun pendukung ketahanan pangan, merupakan salah satu program yang gencar dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pembangunan infrastruktur konektivitas dilakukan untuk meningkatkan mobilitas dan merangsang daya saing antar daerah di seluruh Indonesia. Termasuk membuka mobilitas masyarakat dalam bekerja dan berusaha. Sedangkan pembangunan infrastruktur pendukung ketahanan pangan bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan yang bersumber dari peningkatan produksi dalam negeri.
Pembangunan infrastruktur konektivitas yang sudah memperlihatkan hasil nyata diantaranya pembangunan: Jalan (termasuk jalan tol) dan Jembatan, Jalur Kereta Api, Pelabuhan; Bandar Udara–Miangas, Letung, Tebeliang, Maratua, Morowali, Namniwel, Weru dan Koroway Batu–serta revitalisasi dan pengembangan 408 bandara.
“Berkat kerja kerasnya, proyek infrastruktur nasional bisa diselesaikan di berbagai tempat. Begitu banyaknya jalan tol, bandar udara dibuka dimana-mana, pelabuhan laut dibenahi, perhatian yang tinggi terhadap kemandirian pangan, relasi pemerintah dengan masyarakat yang begitu terbuka, dan lainnya,” kata John kepada koranpublikasi.com, Kamis (22/10/2020).
Presiden Jokowi, lanjut John, telah mempersembahkan sesuatu yang belum pernah terjadi di negara ini. Membuka daerah-daerah terisolasi serta menghubungkan seluruh wilayah Indonesia adalah sebuah prestasi yang luar biasa.
Termasuk pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) merupakan adalah capaian prestasi terbaik Jokowi lainnya. Pada akhirnya, tidak ada ruang gelap lagi di tengah masyarakat karena semua wilayah hampir sudah teraliri listrik.
“Ketika sejak awal banyak yang meragukan kepemimpinan Pak Presiden, saya malah sebaliknya. Pak Jokowi bukan hanya sanggup memimpin bangsa ini, tapi juga mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan lebih bermartabat,” tegas mantan Tenaga Ahli Pengajar Lemhanas RI ini.
Kemampuan Presiden Jokowi tersebut dapat ia telaah karena langsung “melihat” ke dalam pribadi mantan Jokowi, sebagai sosok yang rendah hati, tulus ikhlas, bicara apa adanya, dan mudah mengkomunikasikan apa yang ada dalam benaknya. Sisi positif Presiden Jokowi yang lain adalah selalu memberi pengharapan pada rakyat dan mengajak berpikir positif.
Karena alasan itu, John mempertanyakan ketika masih ada pihak yang mengkritik kinerja Presiden Jokowi secara negatif. Namun, ia tetap yakin pemerintahan Jokowi-Maruf akan tetap bekerja baik hingga akhir masa jabatan tahun 2024.
Apresiasi Negara Lain
Bukan hanya rakyat Indonesia, Negara dan bangsa lain pun mengagumi sosok kepemimpinan Joko Widodo, hingga namanya diabadikan menjadi nama jalan protokol di Uni Emirat Arab.
Tak hanya itu, John sendiri pernah melihat langsung, betapa negara lain dan rakyatnya, begitu menghargai Presiden Jokowi. Ia mencontohkan dalam satu kunjungan Jokowi bersama rombongan (termasuk John Palinggi) ke China dalam acara APEC, 8-11 November 2014. Jokowi disambut luar biasa dan sangat dihargai oleh PM China Xi Jinping. Begitu juga dalam kunjungan ke Cina lagi 27 Maret 2015 disambut oleh Perdana Menteri China Li Keqiang di Gedung Parlemen China dihadapan 2000 pengusaha China- Indonesia dan sejumlah pejabat tinggi kedua negara.
“Bangsa lain saja menghormati Presiden Jokowi, kenapa kita tidak. Mari bersama, menghormati dan menghargai para pemimpin kita,” terang Presiden Direktur PT Karsa Mulindo Semesta ini.
Bentuk pengakuan negara lainnya datang dari negara Jepang. Di tengah pandemi Covid-19, kata John, sebagian negara sudah terpuruk. Namun kepercayaan dunia internasional begitu besar terhadap Presiden Jokowi. Terbukti, Indonesia mendapat pinjaman yang sangat berguna agar terjaga stabilitas ekonomi, tidak porak-poranda.
“Dengan pinjaman luar negeri, maka pemerintah bisa membuat program-program agar perekonomian bangsa tetap kokoh. Saya yakin, Pak Presiden Jokowi, bisa melalui masa-masa sulit ini hingga akhir tahun 2020 ini dan di 2021 pemerintah sudah mulai membuat program-program baru tentang keseimbangan antara mengamankan dari penyakit dan meningkatkan produktivitas. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari seluruh rakyat, termasuk para politisi,” tegas John.
Ia berharap semua kementerian dan lembaga untuk tidak hanya bersemangat mengajukan anggaran tambahan. Akan tetapi bekerja sesuai visi dan misi Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. (sudin hasibuan/karim siregar)