Kolaborasi Pelindo Regional 2 Banten, Laz Harfa Dan F-PTK Perluas Konservasi Terumbu Karang Di Pulau Badul

Pandeglang, PUBLIKASI – Konservasi terumbu karang di kawasan Pulau Badul, Desa Sumur, Kabupaten Pandeglang kembali mendapat perhatian dari PT Pelindo Regional 2 Banten bersama Laz Harfa dan Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten. Gerakan ini dilaksanakan dengan turut melibatkan nelayan dan komunitas alam yang ada di Pandeglang.

Konservasi ini merupakan gerakan kali pertama yang dilaksanakan oleh PT Pelindo Regional 2 Banten. Gerakan sebelumnya sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu oleh beberapa Instansi dan Organisasi, dengan menanam sekitar 300 rak laba-laba terumbu karang di Pulau Badul yang sudah mulai tumbuh dan berkembang. Kali ini, PT Pelindo Regional 2 Banten menyediakan sekitar 500 rak laba-laba secara bertahap.

Pengelola Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Pelindo Regional 2 Banten, Asep Sudrajat sekaligus selaku Manager Keuangan & SDM PT Pelindo Regional 2 Banten menerangkan, penanaman ratusan rak laba-laba terumbu karang ini merupakan upaya kami agar dapat memberikan manfaat untuk lingkungan dan masyarakat Pulau Badul Desa Sumur Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Menurutnya, terumbu karang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi bagi warga setempat.

“Karena masih banyak ruang untuk melakukan rehabilitasi akibat pernah tersapu tsunami 2018, kami melakukan kegiatan kali ini untuk mendukung pelestarian alam di Indonesia,” ujarnya usai peluncuran Program Carbon Village (CSV) Konservasi Terumbu Karang Kawasan Pulau Badul, di Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kamis (14/112024).

Asep Sudrajat menilai, konservasi terumbu karang ini tidak hanya bermanfaat untuk sektor pariwisata, tapi juga dapat meningkatkan produktivitas tangkapan nelayan.

“Kita melihat urgensi untuk melaksanakan program ini, karena ini daerah yang punya potensi untuk pariwisata tapi rusak akibat salah satunya tsunami sehingga mengurangi produktivitas warga dari segi pariwisata termasuk juga produktivitas nelayan dalam penangkapan ikan,” Ucapnya.

sejalan dengan salah satu fokus program PT Pelindo Regional 2 Banten pada bidang lingkungan, harapannya program ini dapat terus berkelanjutan untuk dapat mengembalikan dan memperbaiki ekosistem laut yang membawa banyak manfaat bagi lingkungan serta masyarakat sekitar.

“Harapannya program ini dapat terus berlanjut dan bagaimana caranya untuk melakukan monitoring dan memaksimalkan potensi yang ada di sini sehingga mengembalikan ekosistem laut yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat,”.

Direktur Program dan Kemitraan Laz Harfa, Mamak Jamaksari menuturkan, konservasi terumbu karang kali ini adalah bentuk konkret melestarikan lingkungan sekaligus membantu nelayan dalam menjaga sumber mata pencahariannya “Soalnya, terumbu karang merupakan rumah bagi ikan mencari makan dan berkembang biak. Bila rumahnya rusak, maka populasi ikan akan menurun,” ungkapnya. Mamak menerangkan, hal itu sudah dirasakan oleh nelayan di Sumur yang kini harus berlayar lebih jauh untuk mencari ikan, karena ikan di kawasan pesisir semakin minim. Mamak memandang, konservasi ini harus dilakukan secara masif plus melibatkan berbagai kalangan.

“Nah, bagaimana kita selaku warga Banten bersama-sama mengembalikan, setidaknya mengurangi risiko kehilangan mata pencaharian nelayan supaya ikan-ikan bisa berkembang biak lagi,” ajaknya.

Sedangkan Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna menjelaskan, selama ini konservasi terumbu karang kerap luput dari perhatian. Padahal, terumbu karang adalah benteng pertama yang mereduksi gelombang laut dan mencegah terjadinya abrasi bahkan tsunami. (Andi RR)

Leave a Comment!