Petani Kakao di Aceh Keluhkan Harga yang Kian Menurun

Pidie Jaya, PUBLIKASI – Wabah corona tidak hanya membunuh manusia, tetapi juga menghancurkan perekonomian dari kalangan atas hingga kalangan kecil. Sejumlah petani kakao di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh merasakan dampaknya. Para petani mengeluh akibat harga jual biji kakao terus menurun selama pandemi Covid-19.
Abdulrahman, salah satu petani di Desa Tunong, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh mengatakan, dampak pandemi sangat terasa bagi perani seperti dirinya. Karena harga kakao terus terus menurun.
“Perawatan tanaman kakao lebih banyak mengeluarkan modalnya ketimbang pemasukan dari hasil panen selama ini,” tutur Abdulrahman, Rabu (2/12/2020).
Abdulrahman mengaku, dirinya memiliki sekitar satu hektar lebih tanaman kakao dengan jumlah batang sekitar dua ratus lebih. Biaya perawatannya, kata dia tidak sebanding dengan pendapatan.
“Selama pandemi harga kakao kering per kilo dijual ke agen pengumpul hanya Rp27 ribu. Sedangkan biji basah dijual Rp19 ribu per kilogramnya,” tambah petani kakao ini.
Sebelum pandemi, lanjutnya harga biji kakao stabil dan para petani bisa menikmati hasilnya. “Dibeli oleh agen pengumpul dari harga Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram,” pungkas Abdulrahman seraya berharap pemerintah bisa menstabilkan harga biji kakao. (Red)

Leave a Comment!