Jakarta, PUBLIKASI — Dalam semangat kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Cabang Cirebon, sebagai operator terminal nonpetikemas, secara aktif mendukung kegiatan pengawasan lingkungan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon. Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah nyata sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah dalam memastikan operasional pelabuhan berjalan selaras dengan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan.
Pengawasan dilakukan secara langsung di area operasional Pelabuhan Cirebon di periode April 2025, dengan fokus utama pada aktivitas bongkar muat komoditi curah kering, terutama batubara. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi dampak lingkungan yang timbul serta memastikan pelaksanaan prosedur mitigasi sesuai standar.
Branch Manager PT Pelabuhan Tanjung Priok Cabang Cirebon, Hari Priyatna, menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalankan sejumlah upaya mitigasi risiko dampak debu dari aktivitas bongkar muat batubara sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
“Sebagai operator terminal yang melayani komoditi curah kering, terutama batubara, kami telah menjalankan prosedur mitigasi secara maksimal untuk mengurangi risiko paparan debu selama proses bongkar muat berlangsung,” ujar Hari.
Lebih lanjut, Hari Priyatna juga menjelaskan bahwa gudang yang berada di area Lini I pelabuhan digunakan sebagai tempat transit sementara untuk batubara yang mengalami kendala dalam proses pengiriman ke pabrik di luar pelabuhan. Ia menegaskan bahwa aktivitas penumpukan batubara di dalam gudang tidak menimbulkan paparan debu ke lingkungan sekitar.
“Batubara yang ditumpuk berada di area tertutup, sehingga potensi debu yang menyebar ke area luar dapat diminimalisir,” jelasnya.
Salah satu langkah nyata yang diapresiasi oleh DLH adalah penggunaan gudang tertutup di area Lini I sebagai tempat transit sementara bagi batubara yang belum dapat langsung dikirim ke pabrik tujuan. Gudang ini dirancang untuk memastikan tidak terjadi paparan debu ke area pelabuhan maupun ke pemukiman sekitar.
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup dari DLH Kota Cirebon, Sutarjo, menyampaikan apresiasinya atas upaya nyata yang telah dilakukan oleh PTP Cirebon dalam kegiatan kunjungan ke PTP Nonpetikemas baru-baru ini.
“Kami melihat adanya keseriusan dari pihak operator dalam menerapkan pengendalian pencemaran, khususnya dalam hal debu batubara. Ini merupakan bentuk tanggung jawab lingkungan yang patut dicontoh,” ujarnya.
DLH juga menegaskan bahwa kegiatan pengawasan akan terus dilakukan secara berkala, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan untuk menjaga kualitas lingkungan di wilayah pelabuhan. Dalam hal ini, DLH juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus menjaga kerja sama yang baik demi mewujudkan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Sebagai operator terminal nonpetikemas, PTP Cabang Cirebon tidak hanya fokus pada efisiensi operasional, tetapi juga mengedepankan pelayanan ramah lingkungan. Perusahaan mengoperasikan dermaga sepanjang 1.132 meter, gudang seluas 4.000 m², dan lapangan penumpukan seluas 20.000 m², serta dilengkapi berbagai fasilitas modern seperti excavator, wheel loader, forklift, grab, dan jembatan timbang yang terintegrasi secara digital dengan sistem PTOS M untuk memastikan operasional yang cepat, aman, dan berwawasan lingkungan.
Dengan menangani beragam jenis komoditi seperti batubara, gypsum, semen curah, jagung curah, PKE, garam, hingga CPO dan RBD Olien, serta berbagai jenis barang proyek, PTP Cabang Cirebon terus memperkuat peran strategisnya sebagai penggerak logistik nasional sekaligus pelopor dalam praktik usaha berkelanjutan.
Langkah ini menjadi bagian dari program PTP Nonpetikemas Peduli Lingkungan, yang secara konsisten mendorong cabang-cabang operasional untuk aktif mendukung upaya pelestarian lingkungan, terutama di kawasan industri seperti pelabuhan
“Kami percaya bahwa operasional pelabuhan yang unggul harus berjalan berdampingan dengan tanggung jawab terhadap lingkungan. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan pelabuhan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” tutup Hari Priyatna. (Andi Roesman Rola)