Jakarta, PUBLIKASI — Membidik sasaran dengan tepat dalam menembak pistol tentunya membutuhkan konsentrasi serta fokus pada sasaran, dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan latihan menembak yang berlanjut dan terjadwal. Apalagi bagi seorang prajurit Pomal, meskipun sedang melaksanakan puasa tetap dituntut untuk dapat profesional dan siap dalam segala situasi terlebih menembak adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai untuk mendukung tugasnya. Bertempat di Lapangan Tembak Pistol, Harsono, Mako Lantamal III Jalan Gunung Sahari Jakarta Utara, Kamis (21/3). Polisi Militer Komando Lintas Laut Militer menggelar latihan menembak Triwulan I tahun 2024 yang diikuti sebanyak 40 personel Polisi Militer Kolinlamil berasal dari POM Kolinlamil, Satuan Provos Denma Kolinlamil, Satuan Provos Satlinlamil 1 Jakarta dan para personel Provos yang bertugas di KRI jajaran Satlinlamil 1 Jakarta yang terbagi menjadi 7 gelombang.
Pelaksanaan kegiatan menembak ini bertujuan melatih dan mengasah kemampuan menembak prajurit Polisi Militer untuk mendukung pelaksanaan tugasnya serta guna menjaring atlet-atlet menembak yang dapat tampil di event-event pertandingan menembak. Kegiatan menembak dipimpin oleh Letkol Laut (PM) James Risky, S.T., M.Tr.Opsla didampingi Instruktur dari Urusan Senjata Kolinlamil Letda Laut (P) Haryoto dan Bintara Ursen Lantamal III Peltu Wahon.
Sebelum melaksanakan kegiatan latihan, para peserta terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk mencoba senjata yang akan digunakan yaitu pistol Sig Sauer dan G2. Masing-masing petembak dibekali 3 butir peluru percobaan dan 20 butir peluru penilaian dengan 2 metode menembak pistol yaitu tembakan slow fire dan rapid fire dengan jarak 20 meter. Slow fire artinya menembak sasaran dalam waktu 3 menit, sedangkan rapid fire artinya menembak sasaran utama dalam waktu 63 detik dengan terlebih dahulu menembak dan menjatuhkan 2 pelat besi dan diakhir kegiatan Danpomal memberikan apresiasi kepada masing-masing peserta yang berhasil mendapatkan nilai terbaik.
Sementara itu ditempat terpisah, Panglima Kolinlamil Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo, PSC(j) M.A., M.M.S., CHRMP menyampaikan agar seluruh prajurit yang mengikuti latihan menembak agar mentaati semua prosedur latihan menembak dan semua instruksi yang disampaikan oleh para Instruktur, mengingat untuk latihan menembak peluru yang digunakan adalah peluru tajam. “Latihan menembak adalah latihan yang high risk, karena peluru yang digunakan adalah peluru tajam. Tidak ada yang boleh main-main di lapangan tembak. Patuhi prosedur dan instruksi dari pelatih atau instruktur. Latihan menembak harus zero accident,” tegas Panglima Kolinlamil. (Andi RR)