Jakarta, PUBLIKASI – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali melakukan aksi blusukan di sekitaran Jakarta. Pada Senin (4/1) kemarin, Risma menyisir kawasan Sudirman hingga MH Thamrin Jakarta Pusat. Ia menemui beberapa pemulung dan gelandangan.
Saat menemui seorang pemulung yang tampak tak lagi muda, Risma pun menawarkan bantuan kepadanya yang diketahui tak memiliki hunian. Risma mengajaknya ke tempat penampungan.
“Ikut saya ya pak, ke rumah, nanti ada temannya banyak bapak. Nanti bapak tetap bisa mulung, saya bantu cari kerjaan ya, ya pak ya, supaya bisa makan, bisa tidur tidak kehujanan, bapak di sini dulu ya, nanti ada yang jemput,” ujar Risma dalam video yang diunggah akun resmi PDI Perjuangan, dikutip Selasa (5/1).
Hal yang sama juga dikatakan Risma kepada pemulung lainnya, namun tawaran hunian dari Risma ditolak secara halus.Pemulung itu justru minta dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Risma pun mengiyakan.
“Oke saya pulangkan, tapi ikut ke kantor saya dulu ya pak, biar saya pulangkan,” ujarnya.
Sontak saja aksi mantan wali Kota Surabaya ini jadi buah bibir publik, hingga masuk dalam deretan di trending topic Twitter pada Selasa (5/1). Ramai netizen yang mempertanyakan blusukan yang dilakukan Risma itu.
“Blusukan kok di DKI? ibu Mensos RI ingat itu bu di Tanjung Pinang ada musibah banjir, sudahkah ada tim ibu kesana?,” komentar akun @UripSumoharjoAd.
“Tugas pemerintah itu bikin kebijakan, kalau soal blusukan sudah banyak selebgram, youtuber yang melakukan!,” tulis akun @AchilDawn.
“Indonesia emangnya cuma DKI kah? Kok blusukannya di DKI melulu, padahal kan mensos tugasnya seluruh wilayah NKRI, dari sabang sampai merauke. Hati-hati bisa menimbulkan kecemburuan daerah lain,” tulis akun @Qshareina.
Dalam aksi blusukan, Risma mengajak masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) untuk mau tinggal di penampungan sementara. Hal itu guna memperhatikan kemandirian penerima bantuan dalam waktu jangka panjang.
Warga Sekitar
Kasudin Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangi-angin menyebut penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang ditemui Mensos Risma di kawasan Sudirman-Thamrin merupakan warga sekitar yang berada di Kelurahan Kebon Melati.
“Analisis kita warga (sekitar) Sudirman-Thamrin itu. Itu warga Kebon Melati,” kata Ngapuli saat dihubungi, Selasa (5/1).
Ngapuli mengatakan, pihaknya juga pernah mendapatkan warga sekitar yang tengah nongkong di kawasan Sudirman-Thamrin.
Menurutnya, warga mungkin mengetahui adanya kegiatan blusukan dari Mensos Risma ke Sudirman-Thamrin sehingga berkumpul di lokasi.
“Jadi pas Bu Menteri datang jadi ramai,” jelasnya.
Dinsos Jakpus tak mengetahui apa motivasi para tunawisma itu berkumpul untuk bertemu Mensos Risma. Namun, kata Ngapuli, selama ini pihaknya selalu berkeliling guna mengantisipasi maraknya gelandangan yang berkumpul di jalanan protokol Ibu Kota itu.
“Kita tetap mobile. Kita koordinasi dengan Satpol PP. Itu kan penegak Perda itu Satpol PP. Kalau ada yang perlu diselamatkan, kita selamatkan. Bahkan kalau ada yang sakit itu kita bawa ke rumah sakit,” tegas dia.
Kendati demikian, Ngapuli memastikan bahwa pihaknya akan membawa para tunawisma ke tempat penampungan sementara untuk didata. Nantinya, bila warga tersebut sebagai katagori gelandangan akan dibawa ke Panti Rahabilitasi di Balaraja, sementara PMKS yang lanjut usia di bawa ke panti jompo. “Kalau dia ODGJ kita bawa ke Panti Sosial Bina Laras,” tandasnya. (Red)