Jakarta, PUBLIKASI – Isu kudeta Partai Demokrat berbuntut panjang. Partai yang Dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu akan memecat 7 kader yang diduga terlibat dalam upaya pengambialihan kepempinan partai berlambag bintang mercy tersebut.
Isu pemecatan terhadap tujuh kader disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief.
“Demi harapan ratusan ribu kader dan jutaan simpatisan dan pemilih, kami mendukung sepenuhnya langkah pemecatan terhadap 7 kader yang dilakukan oleh dewan kehormatan partai. Gelombang pertama 7 orang,” kata Andi Arief yang dikutip dari akun Twitter @andiarief, Jumat (26/2).
Namun demikian, mantan aktivis 98 itu tak mau merinci nama-nama kader yang bakal dipecat tersebut.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP PD, Herzaky Mahendra Putra menyatakan, pihaknya belum bisa mengumumkan nama-nama kader yang dipecat itu. Dia hanya meminta awak media untuk menunggu.
“Ditunggu ya (nama-nama kader yang dipecat, red),” singkat Herzaky dihubungi terpisah.
Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya, sebelumnya meminta kader yang tidak sejalan dengan partai untuk mencari tempat lain. Ia mengatakan hal itu terkait adanya kader yang membelot mengatasnamakan DPD Banten.
Iti juga mengungkapkan, jika kader sudah tidak sanggup lagi untuk membesarkan nama partai, janganlah merusak. Menurutnya, kesetiaan seluruh jajaran DPD Demokrat Banten kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak perlu diragukan lagi.
“Jika tidak sanggup membesarkan partai, jangan merusak partai. Kesetiaan DPD Demokrat Banten pada Ketum dan DPP tidak perlu diragukan lagi,” kata Iti, mengutip akun Twitter resmi Partai Demokrat @PDemokrat.
Iti pun mempersilakan kader untuk angkat kaki jika memang sudah tidak sejalan dengan partai.
“Jika tidak sesuai, silakan berpolitik di tempat lain. Buktikan kalau memang jago,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal isu kudeta yang ingin menggulingkan AHY sebagai Ketua Umum Demokrat.
SBY telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan partai dan juga mendapatkan informasi dari daerah, bahwa segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK PD itu masih bergerak di lapangan secara sembunyi-sembunyi.
“Segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK PD itu masih bergerak di lapangan secara sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti gerakan ini masih ada,” ungkapnya.
Menurut SBY, yang disasar oleh mereka bukan lagi para Ketua DPD ataupun Ketua DPC, tetapi siapa pun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji yang menggiurkan. Jadi, sangat mungkin para pelaku gerakan itu menghasut dan mengadu domba antara pimpinan DPP Partai Demokrat dengan para Ketua DPD dan Ketua DPC.
“Dengan memainkan isu bahwa dalam Musda dan Muscab mendatang mereka akan diganti, sesuatu yang tidak benar adanya,” tegasnya.
Kemudian, sambung Presiden RI ke-6 ini, sejumlah fitnah dan isu juga terus dihembuskan di daerah-daerah yang semuanya tidak benar, dan pada saatnya akan dapat dijelaskan secara gamblang dan akuntabel.
“Itulah sebabnya saudara-saudara, meskipun sejak Kongres Demokrat tahun 2020 yang lalu saya tidak lagi aktif dalam kegiatan sehari-hari partai, namun kali ini, menghadapi gerakan ini, sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai, saya harus turun gunung,” tegasnya.
Sebelumnya 7 organisasi sayap (orsap) Partai Demokrat melakukan deklarasi penolakan terhadap Kongres Luar Biasa (KLB) dan juga pencalonan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Mereka menyatakan tetap mendukung kepemimpinan Ketum PD yang sah, AHY.
Adapun 7 orsap itu di antaranya Komite Nasional Partai Demokrat (KNPD), Forum Komunikasi Pendiri & Deklarator Partai Demokrat (FKPD), Perempuan Demokrat RI (PDRI), Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI), Bintang Muda Indonesia (BMI), Forum Komunikasi Kaderisasi Generasi Demokrat (FKKGD) dan Angkatan Muda Penggerak Demokrat AMPD.
“Ini teman-teman dari organisasi sayap Partai Demokrat secara spontan tadi langsung diinisiasi oleh Kepala Pembinaan Jaringan dan Konstituen, saudara Zulfikar Hamonangan, melakukan komunikasi, konsolidasi dan koordinasi terkait adanya pertemuan atau press conference yang dilalukan oleh beberapa orsap PD tadi siang di Bellagio, Jakarta Selatan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PD Renanda Bachtar di Kantor DPP Partai Demokrat, Kamis (25/2).
“Yang intinya menyatakan bahwa mereka meragukan kepemimpinan AHY dan kemudian ingin mengusung sebuah KLB yang didukung oleh sejumlah mantan kader dan ingin menggantikan Ketum AHY yang sah, dengan bapak KSP Moeldoko,” sambungnya. *Red