Nelayan Indonesia yang Sandera Kelompok Abu Sayyaf Ditemukan Tewas

Sulu, PUBLIKASI – Satu dari lima nelayan Indonesia yang diculik oleh Abu Sayyaf di lepas pantai Sabah pada Januari ditemukan tewas di Provinsi Sulu, Filipina Selatan, demikian dilaporkan pihak berwenang Malaysia.
Pada Januari, delapan pria bersenjata membajak kapal pukat Indonesia di dekat Pulau Tambisan dan menangkap lima dari delapan awak.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa Laa Baa, yang berusia 32 tahun, ditemukan tewas di Kota Patikul. Sementara empat temannya, Arsyad Dahlan, (41); Riswanto Hayano, (27); Edi Lawalopo, (53), dan Syarizal Kastamiran, (29), masih ditahan oleh Abu Sayyaf.
Keterangan itu dikonfirmasi oleh Datuk Ahmad Fuad Othman, kepala Komando Keamanan Sabah Timur, yang mengatakan informasi tersebut berasal dari pihak berwenang Filipina.
“Memang benar (bahwa korban dibunuh). Insiden itu terjadi pada 28 September dalam misi Angkatan Darat Filipina untuk menyelamatkan lima korban penculikan. Saat misi, sempat terjadi baku tembak dengan kelompok Abu Sayyaf, dan korban ditemukan kemarin,” ujarnya kepada kantor berita Bernama.
Militer Filipina mengonfirmasi pertempuran antara pasukannya dengan militan Abu Sayyaf di Patikul yang menewaskan seorang pria bersenjata pada 28 September. Namun, tidak ada laporan tentang sandera Indonesia yang tewas dalam bentrokan tersebut.
Brigadir Jenderal Ignatius Patrimonio, Komandan Brigade Infanteri 1102, menyebut itu adalah pertempuran sengit dengan tentara yang memerangi sekira 30 orang bersenjata. Dia mengatakan para teroris terpecah menjadi beberapa kelompok dan melarikan diri, meninggalkan tubuh militan yang terbunuh.
Dia mengatakan lebih banyak pasukan dikirim ke kota untuk mengejar teroris. “Kami segera mengerahkan lebih banyak pasukan untuk melakukan operasi blokade dan pengejaran,” katanya. **

Leave a Comment!