Pemberlakuan Kembali PSBB Membuat Masyarakat Stres

Bogor, PUBLIKASI – Musibah Covid -19 yang melanda hampir semua negara di dunia membuat perekonomian porak poranda serta jumlah pengangguran terus meningkat. Setiap negara terus berupaya menanggulangi Pandemi covid -19 itu namun hingga saat ini belum teratasi.

Seperti di Indonesia, walaupun pemerintah bersama instansi terkait kompak menanggulangi penyakit menular itu namun hingga hari ini wabah covid -19 terus menelan korban. Jumlah kasus konfirmasi atau kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia pada Jumat September 2020 terus bertambah.Dalam 24 jam terakhir atau dari Kamis 17 September hingga hari ini pukul 12.00 WIB, kasus terkonfirmasi positif virus corona di Indonesia bertambah sebanyak 3.891 kasus. Total kasus konfirmasi virus corona mencapai 232.628 kasus.

Dikutip dari prfmnews.id laman kemkes.go.id, pasien sembuh dari virus corona di Indonesia bertambah sebanyak 4.088 orang. Sehingga akumulasi pasien sembuh dari virus corona menjadi 170.774 orang. Sementara itu, hingga Jumat 18 September, pasien meninggal bertambah sebanyak 114 orang. Total pasien meninggal 9.222 orang.

Kondisi ini membuat sebagian warga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini disampaikan Wina Yuniar (35) kepada Publikasi via telepon. warga yang berdomisisli di Cimanggu, Kotamadya Bogor tersebut ikut merasakan dampaknya.

Menurutnya pemberlakuan PSBB mengakibatkan banyak sektor terhambat, aktifitas warga terbatas dan pendapatan mereka derastis menururn. Wanita yang bekerja di salah satu hotel berbintang di Kota Bogor menyatakan sektor pariwisata  juga ikut jadi korban. Ia mengakui saat ini bekerja dalam sebulan 10 hari, sisanya berdiam di rumah karena hotel tempat ia bekerja sepi pengunjung akibat pemberlakuan PSBB.

Besarnya gaji yang ia terima setiap bulan hanya berkisar separoh dari gaji sebelum masa pandemi covid-19,  membuat dirinya pusing tujuh keliling. “Bagi orangtua pun akan lebih strees  membagi waktu antara kerjaan rumah tangga, kerjaan kantor yang WFH dan juga harus mendampingi anak belajar online tetapi harus  tetap bayar iuran sekolah”, akui Wina.

Kata Wina Yuniar, saat new normal masyarakat kurang memperdulikan standar kesehatan penanganan covid-19, akibatnya  penyebaran virus semakin tidak terkendali. Padahal pemerintah selalu menghimbau agar kita tetap melakukan protokol kesehatan dimana pun berada, dan harus  rajin cuci tangan. (ristia azella)

Leave a Comment!