Jakarta,PUBLIKASI – “ Persaingan usaha saat ini sudah merasuki semua sektor kehidupan, termasuk persaingan hasil pertanian dan perkebunan. Itulah sebabnya sudah tidak aneh lagi jika kita masuk ke supermarket bahkan pasar – pasar tradisional sekalipun banyak sekali yang menjual aneka produk perkebunan dari luar negeri (import). Padah kalau kita bisa khasiatnya, sebenarnya buah – buahan hasil produk di dalam negeri pun banyak yang berkhasiat. Salah satu buah yangberkhasiat tersebut adalah kesemek atau sebagian masyarakat memanggilnya dengan istilah buah genit karena permukaan kulit buahnya sering tampak seperti pakai bedak “, ujar Ketum DPP Prawita GENPPARI yang juga Pemerhati Khasiat Buah Lokal Dede Farhan Aulawi di Jakarta, Jum’at (28/5).
Lebih lanjut Dede juga menjelaskan bahwa buah Kesemek yang memiliki nama ilmiah Diospyros kaki adalah buah yang dihasilkan oleh sejenis tanaman dari marga Diospyros. Dalam kamus Inggris disebut oriental persimmon atau japanese persimmon. Bentuknya agak bulat seperti tomat dan memiliki warna hijau saat muda kemudian berubah oranye kemerahan pada saat mulai masuk fase matang. Buah ini dapat langsung dikonsumsi dalam keadaan segar. Ujarnya yang kebetulan dia juga penyuka buah kesemek tersebut.
Dilihat dari perspektif sejarah ternyata buah kesemek ini berasal dari negeri tirai bambu, kemudian menyebar ke Jepang, lalu ke negara Asia lainnya serta ke beberapa negara Eropa Selatan sampai Amerika. Untuk Indonesia sendiri , pohon buah kesemek dapat dengan mudah kita temui terutama wilayah Jawa Barat, Jawa Timur dan sebagian wilayah Brastagi, Sumatera Utara. Daerah pertumbuhannya adalah dataran tinggi pegunungan. Oleh karenany tidak heran jika di beberapa wilayah mulai banyak yang menanam dan merasakan manfaat kesemek.
Di Indonesia sendiri mungkin buah kesemek ini belum menjadi buah favorit karena ketidaktahuan masyarakat terhadap khasiat. Padahal kalau sudah tahu khasiatnya akan sangat bermanfaat sekali guna menunjang kesehatan. Bahkan kalau kita merujuk pada hasil penelitian Prof. Moch Sudjana yang telah menemukan bahwa buah kesemek mengandung nutrisi yang berguna bagi kesehatan dan vitalitas. Awal penelitian yang ia lakukan adalah saat saat ia berkuliah di Seatlle Amerika Serikat pada tahun 1995. Dia meneliti bahwa buah kesemek hanya dapat memperbaiki sel-sel diabetes saja. Namun setelah selama kurang lebih 180 hari melakukan formulasi , dia mendapat fakta lain kalau buah kesemek ini juga ternyata dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan stamina dan vitalitas serta bisa untuk penyakit lain selain fungsi utamanya untuk menurunkan kadar gula dengan cepat.
Kandungan zat serat dalam sebutir buah kesemek ternyata dua kali lebih banyak dibanding zat serat dalam sebutir apel. Berdasarkan riset lebih lanjut, terkuak bahwa terdapat banyak kandungan zat kimia hebat dalam buah kesemek. Terdapat senyawa-senyawa antioksidan. Selain memiliki khasiat untuk mencegah kanker, buah ini dapat menghambat proses penuaan dini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam satu butir buah kesemek mengandung 19,6 % karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa 0,7 % protein, vitamin A dan kalium. Riset yang dilakukan Kang Nana ini juga menemukan bahwa buah kesemek banyak sekali mengandung zat kimia di dalamnya. Terdapat senyawa-senyawa antioksidan yang selain berkhasiat menghambat proses penuaan dini bahkan bisa mencegah kanker. Mengonsumsi buah ini dapat menyehatkan paru-paru menghilangkan dahaga dan menguatkan limpa. Bila dikonsumsi satu buah per hari secara rutin , dapat membantu mencegah pengerasan pembuluh darah dan bermanfaat untuk menjaga tekanan darah agar tidak melewati ambang normal, serta memelihara kelenturan pembuluh darah, dan untuk penderita hypertensi buah ini berkhasiat untuk menurunkan atau menstabilkan tekanan darah yang merupakan kunci utama terpeliharanya kesehatan bagi jantung.
“ Untuk itu segenap usaha kreatif dari warga negara dalam menunjang ketersediaan bahan pangan ataupun obat – obatan yang murah danberkhasiat tinggi perlu didukung secara bersama – sama guna menunjang kedaulatan kesehatan bangsa. Dalam konteks kepariwisataan, konsepnya bisa digabungkan dengan pengembangan wisata edukatif dan produktif. Hal ini sudah dilakukan dibeberapa kawasan dalam pengembangan jenis tanaman obat lainnya. Semoga Prawita GENPPARI bisa terus berkiprah dalam memberikan sumbangsih terbaik bagi bangsa dan negara “, pungkasnya dengan penuh harap. (Red)